Separuh Kota
Aku tak benar benar yakin,
apa mungkin kita dapati penghujung kisah
sedang kita masih saja menyalin luka
senantiasa terjaga dengan cahaya
berpendar lampu lampu temaram
kota yang tak pernah rela ditinggali
redam
Tak ada lagi yang mampu menampung
seluruh kita,
tanda baca dan ciuman yang tak habis
habisnya itu
tergantung di hampir setiap lampu lampu
jalan
bersama menyiasati kesepian yang
bersikeras tahan
Sejak hiruk pikuk lantai dansa
melengkungi tubuh kita,
kau tanggalkan segala rupa perkara kata
membiarkan ricik pikiranku mengenal tiap
bait kesadaranmu
sampai suatu saat yang tak terduga
kota yang tak pernah rela,
memberikan separuh bisingnya
untuk jadi rumah yang ramah bagi
sejumlah tanda baca
Namun aku tak benar benar yakin,
apa mungkin disana tak akan ada petang,
tak akan ada sudah
sebab, bahasa tak pandai menyusun
tubuhku
meski kau pandai hidup dalam genang
darahnya
0 komentar: