Feminisme hanya tentang perempuan?

08.52 Pohon Belimbing 0 Comments

Feminisme hanya tentang perempuan?

Feminisme juga membela laki –laki!

Feminisme percaya bahwa patriarki melahirkan suatu pemikiran yang disebut “Toxic Masculinity”. Maskulinitas yang tidak wajar dan tidak sehat yang ditanamkan pada pikiran laki – laki.
Patriarki menempatkan laki – laki pada kasta teratas di masyarakat. Namun, hal ini bukannya tanpa “pengorbanan”. Karena laki laki menempati kasta teratas, maka laki laki diharapkan untuk menjadi sosok “laki – laki sejati alias bersifat maskulin. Laki laki harus memiliki semua unsur maskulin agar disebut “laki -  laki sejati” dan jika tidak, mereka akan dipandang aneh, tidak normal, ceroboh, dicibir, dicemooh, atau bahkan disisihkan dari masyarakat. Patriarki menganggap hal ini sebagai “kodrat” untuk laki laki.
Namun pernyataan itu justru menimbulkan masalah. Kodrat adalah sesuatu yang tidak dapat ditentang, dan berisfat mutlak. Api, mengapa banyak laki – laki tidak bersifat maskulin?
Disinilah kodrat maskulinitas dipertanyakan.
Laki – laki diharapkan untuk bersifat dominan, mengontrol, dan agresif. Menunjukan emosi yang bersifat ”feminin” dianggap sesuatu kelemahan yang tidak boleh dimiliki pria. Laki laki tidak boleh bersikap “lemah seperti perempuan”, seakan akan “bersikap layaknya perempuan” adalah sesuatu penghinaan yang sangat rendah.
Masyarakat mengharapkan laki laki untuk bersikap tangguh dan melindungi, dan tuntutan ini seolah olah diidentikan dengan kekerasan’ Dan tak jarang laki – laki melakukan kekerasan hanya untuk membuktikan maskulinitasnya.
Padahal, tidak semua laki laki menghendaki dirinya sendiri untuk menjadi apa yang dituntut oleh masyarakat pada dirinya. Apa itu salah? Jelas tidak. Baik perempuan maupun laki laki memiliki hak sepenuhnya untuk menentukan jati diri mereka dan tidak mendapat paksaan dari orang lain.
Laki laki juga manusia yang memiliki perasaan dan emosi manusiawi. Sedih, iba, bahkan menangis bukanlah suatu kelemahan. Tetapi merupakan tanda yang membuat diri kita tampak manusiawi. Manusia tidak dapat menjadi tangguh terus menerus. Siapapun dapat merasa sedih, kecewa, lelah dan lain lain dan rasa itu tidak mengenal jenis kelamin.
Patriarki juga menyebabkan laki laki dianggap tidak mampu dalam mengerjakan pekerjaan domestik (seperti memasak dan mengurus keluarga), membesarkan anak sendirian dan merawat diri sendiri, dan mengabaikan fakta bahwa banyak laki laki yang bisa melakukan hal – hal diatas.
Untuk itu, feminisme juga tentu saja berjuang melawan “Toxic Masculinity” dan patriarki, agar baik perempuan dan laki laki dapat mengekspresika diri dan menjadi dirinya sendiri dengan bebas.

Sumber:
Line @ Wall Of Feminism
Beberapa artikel di google

0 komentar:

Apa itu Feminisme?

23.31 Pohon Belimbing 0 Comments

Menurut wikipedia, Feminisme adalah berbaai gerakan dan ideologi yang berbagi tujuan bersama; untuk menentukan, membangun, dan mencapai hak-hak politik, ekonomi, budaya, personal dan sosial yang sama bagi perempuan. Ini termasuk berusaha untuk mendirikan kesempatan yang sama bagi perempuan dalam pendidikan dan pekerjaan.
Feminisme berusaha untuk mengakhiri diskriminasi, eksploitasi, dan penindasan orang karena jenis kelamin, orientasi seksual, ras, kelas, dan perbedaan diferensiasi lainnya dan mendukung orang untuk menjadi bebas menentukan kehidupan mereka sendiri. Ini membantu kita berdiri melawan penindasan dan menuntut keadilan.
Feminisme bertujuan untuk menciptakan sebuah dunia di mana tida ada dominasi, di mana orang orang di hargai karena siapa mereka secara personal dan utuh. Untuk membuat dunia menjadi seperti itu, segala bentuk penindasan perlu diakhiri, seperti seksisme, rasisme, classism, homofobia, transfobia, usia, ableism, dll.
Femisime bukan hanya tentang perempuan. Ini adalah tentang kesetaraan gender; baik perempuan dan laki laki adalah sama dan tidak ada gender yang lebih unggul dari yang lain. Feminisme percaya bahwa perempuan harus diperlakukan sama dengan laki laki. Feminisme bukanlah keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin arus ditingkatkan dalam kekuasaan di atas yang lain. Feminisme berjuang untuk menghancurkan stereotip masyarakat yang mengakibatkan munculnya seksisme yang menentang feminisme.
Feminisme tidak membenci laki laki, pada kenyataannya, feminisme ditujukan untuk laki laki juga. Feminisme menentang patriarki, bukan manusia. Feminisme mengakui bagaimana patriarki dan bentuk lain dari hirarki sosial dapat menyakiti orang sementara juga memberi mereka manfaat pada saat yang sama. Hal ini membuat mereka terpanggil untuk mendominasi, melecehkan, mengeksploitasi, dan lain lain untuk mempertahankan keunggulan dan peran tradisional untuk perempuan dan laki laki. Tapi kebanyakan pria, seperti yang saya tahu, sebetulnya enggan untuk memperlakukan wanita seperti itu.
Laki laki juga didorong utnuk masuk kedalam peran gender tradisional dan sosial, bahkan ketika merekka sebetulnya tidak mau. Misalnya, mereka seakan akan diharapkan untuk tidak mengungkapkan perasaan mereka secara nyata dengan kalimat “Anak laki laki tidak menangis”. Kehidupan sosial mendorong mereka untuk mengungkapkan ketakutan mereka, nyeri, stress dalam bentuk kemarahan dan kekerasan. Contoh lainnya, adalah ketika peran gender tradisional membuat masyarakat berpikir bahwa perempuan tua secara otomatis lebih baik dari pada laki laki, meskipun kenyataannya banyak contoh ibu yang buruk dan ayah yang hebat.
Feminisme percaya setiap orang harus berdiri pada kaki mereka sendiri dan tidak harus selalu bersandar pada norma norma sosial dan meraih cita cita mereka.
Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Feminism
(Line@) Wall Of Feminism

0 komentar:

Id Est.

23.37 Pohon Belimbing 0 Comments

Tuhan merawat yang hidup dan yang mati. Tuhan tidak pernah terkejut ketika satu per satu dari kami, menumbuhkan yang hidup, dan mengenang yang mati.
Karena barangkali, yang hidup sudah terlanjur mati, dan yang mati terus saja berjalan di muka bumi dan hidup lagi.

Ia tidak suka berkata kata tentang yang hidup dan yang mati. Tapi seketika kulontarkan pertanyaan, tentang apa, apa yang membedakan orang yang hidup dan yang mati?

Ia tidak suka berkata kata tentang yang hidup dan yang mati. Ia tidak menjawab. Dan aku masih terus menerus bertanya, barangkali sudah diluar kata.

“Hidup adalah tentang makna” begitu bisikNya.

“Konon dahulu seseorang mati meminta padaku, katanya, tolong ciptakan bagiku sebuah makna”  lanjutNya. “Dan aku menciptakan tiga hal yang sampai saat ini berhamburan jatuh ke muka bumi. Air mata, kenangan, dan kata kata.”

Dan kini, orang mati itu menjadi dunia, bagi mereka yang memiliki makna. Lihat, orang mati itu berjalan jalan di bumi, mengumpulkan satu per satu air mata, kenangan dan kata kata yang berhamburan untuknya.

Ternyata ia bersikeras abadi.

Dan ia yang bersikeras abadi itu, menatapku, dan berkata kata juga. Aku terkejut ia yang mati juga punya kata kata.

“Tuhan yang merawat yang hidup dan yang mati itu, membiarkan aku pergi, dan seketika itu juga membiarkan aku pulang. Karena setelah petang, aku biasanya selalu pulang, bagi mereka yang memiliki makna. Pulang menjadi angin yang terbang rendah, dan pulang untuk mengaku luka.”

“Kalian yang hidup, adalah jendela yang terbuka, yang menantiku pulang dengan setia, tapi kamu lupa, bahwa sekarang, makna bagiku bisa apa saja, dan aku bisa pulang dengan wujud apa saja.”

“Dan bagimu, aku datang untukmu dengan wujud kata kata.”

Aku menatap udara udara yang berputar putar di sekeliling waktu, dan haru.
Dan aku menemukanmu, sengal nafas yang menggores kata, menggores makna.
Aku menemukanmu disitu, dan memastikan, ada kekal disitu.

- Angel Jessica
19 April 2016
Persembahan hari lahir untuk sahabat saya, Adit.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Kenalan dengan saya disini!