Kita Sudah Mulai Kehabisan Waktu
Kita sudah mulai kehabisan waktu
kekuningan siang merajai bulu mata,
menguasai mata tembaga itu.
Namun, kita sudah mulai kehabisan waktu
Petang berbisik halus mengisyaratkan pulang
bagimu.
Sementara aku masih disitu, bersimpuh,
menengadah, dan bertanya,
apa Tuhan tak kunjung urun, melihat kita yang
tahu bahu tak mungkin akan bersentuh, sementara kita yang juga ingin pura pura
tak tahu?
Dan aku padamu akan tumbuh terus meski tahu akan
gugur,
seperti bulu halus kucing yang sering kau usap di
pangkuanmu.
Dan aku padamu akan nyala terus meski tahu akan
mati,
suatu saat, dalam sebuah pertarungan
ketidakpastian yang tak pernah kita setujui
Petang berisik mengisyaratkan pulang bagimu.
Mengrongrong sakit di tubuhku
seperti pemungut pajak yang tak habis habisnya
melinjak
membuatku makin koyak
Kita sudah mulai kehabisan waktu,
Berharap malam membenamkan yang tak pernah lega
akan haus nasib kita
Namun, cintaku akan tetap menjadi tempat
penyangkalan perkara sedih kita
Dan menjadi rumah bagi tiap kata,
dan kau yang tak kubiarkan pasang surut dan
terlepas
Namun, kita sudah mulai kehabisan waktu
Pohon Belimbing
1 Oktober 2016
0 komentar: