Tampilkan postingan dengan label Aan Mansyur. Tampilkan semua postingan

Menyaksikan Pagi dari Beranda - Aan Mansyur


Langit menjatuhkan banyak kata sifat. Tidak satu pun
ingin kutangkap dan kuingat. Kubiarkan
mereka bermain seperti anak-anak kecil sebelum
mengenal sekolah. Mereka menyentuh pepohonan
dan membuatnya berwarna-warni. Mereka
memanjat dinding dan jendela bercahaya. Mereka
mencelupkan jemari di kopi dan mimpiku meluap
jadi mata air di halaman.

Orang-orang melintas membawa kendaraan.
Mereka menyalakan radio dan tidak mendengarkan
apa-apa. Mereka pergi ke kantor tanpa membawa
kata kerja. Mereka tergesa, tapi berharap tidak tiba
tepat waktu.

Jalanan keruh sekali setelah pukul tujuh pagi. Satu-
satunya jalan keluar adalah masuk. Tutup pintu.
Biarkan jalanan tumbuh dengan hal-hal palsu.

Aku ingin mandi dan tidur siang berlama-lama. Aku
mencintai kemalasanku dan ingin melakukannya
selalu. Pada malam hari, aku ingin bangun dan
mengenang orang-orang yang hilang.

Sudah tanggal berapa sekarang?


Riwayat Dinding dan Dingin - Aan Mansyur


1.
kami bersandar merapatkan punggung masing-masing
pada dinding.
ia tiba-tiba bertanya:
untuk apa dinding diciptakan?
dinding, kataku, dibuat untuk memisah-misahkan.
yang satu jadi dua atau jadi bilangan-bilangan berlainan,
jadi kawan dan lawan,
jadi ada aku jadi ada kau.
sebab, sesungguhnya, sebelum ada dinding,
segala sesuatu hanya satu. hanya satu.
aku bangkit dan membuka daun-daun jendela.
di luar, hujan diguyurkan pada pohonan dan jalanan.
ia memandangku dengan keheranan yang tak biasa,
seolah matanya berkata aku sedang tak waras.
2.
ia berdiri dan berjalan menuju jendela,
melihat hujan yang membuat orang gegas berjalan,
dan rumput-rumput bergigilan.
setelah dinding-dinding didirikan, kataku,
orang-orang membuat cela, membuat jendela.
untuk apa, tanyanya.
untuk mengantarkan uap hujan dan jari-jari angin.
untuk menghasilkan cuaca dingin
ia masih berdiri di ambang jendela menghadap ke luar,
mengamati hujan dan para pejalan.
aku berdiri di dekatnya, bersandar di dinding menghadap ke dalam,
menunggu pertanyaan lain ia lontarkan,
tetapi ia hanya diam.
cuaca dingin membuat tangannya menjemput tanganku,
membawanya berkeliling di pinggangnya.
aku menariknya ke depanku. rapat. dan memeluknya
aku berbisik di telinganya:
apakah kau mau tahu untuk apa cuaca dingin diciptakan?
agar yang terpisah direkatkan.
agar yang aku dan yang kau disatukan.
aku mengerti,
aku mengerti,
aku mengerti,
katanya berkali-kali.
kita mengerti, kataku.
di luar, hujan masih deras dijatuhkan.
orang-orang masih gegas berjalan,
sambil menyatukan jemari kiri dan kanan.
dan pohon-pohon menangkupkan daunan.
begitu juga rerumputan
2006

kepada hawa

aku merelakanmu menjauh,
merelakanmu terjatuh
ke tempat sampah
bagai sepotong apel merah
yang di geligimu pernah
berdarah
adakah cinta yang jatuh
kepadamu melebihi cintaku?
lelaki yang engkau cintai itu mati
dan tak membawamu ke makamnya
sementara aku bertahan hidup,
bertahun-tahun sanggup tak mati
oleh rindu–dan menanti di surga
hawa, aku masih ular yang setia
mencintaimu sepanjang usia tuhan.
to eve
i bid you your distance
allow you to fall
into the trash bin
as a slice of apple
that caused your gums to bleed
have a love fallen into you
deeper than mine?
that man you loved is dead
and did not take you to his grave
while i stay alive,
for years i can escape death by longing.
in heaven, i am waiting.
eve, i am still your loyal snake,
loves you for as long as god lives.
~diterjemahkan oleh @harigelita
puisi di atas dimusikalisasi oleh anji disini
http://hurufkecil.wordpress.com/2011/09/19/216/

imajinasi: perempuan seksi dan alat vital saya

perempuan seperti apa yang seksi menurut kamu? semoga saya adalah pria terakhir yang disodori pertanyaan semacam itu oleh pacar sendiri. saya tidak mau mendengar ada pria lain berbohong menggunakan kalimat klise untuk menjawab pertanyaan seperti itu.
setiap pria punya pemahamannya sendiri tentang perempuan seksi—dan pengertian itu bisa berubah dengan amat cepat. salah satu hal paling sulit di dunia ini, bagi saya, adalah bertahan menganggap seorang perempuan tetap seksi dalam waktu lama. tingkat kesulitannya nyaris sama dengan menemukan perempuan yang sama seksinya dengan yang ada di imajinasi saya.
perempuan seksi adalah perempuan yang ketika bertemu pertama kali saya berpikir untuk bercinta dengannya. itu perempuan seksi bagi saya. sederhana. saya bilang bagi saya, sebab ketika bertemu perempuan yang sama belum tentu hal serupa hadir di benak pria lain, dan sebaliknya.
jika pertanyaannya: perempuan seperti apa yang membuat kamu ingin bercinta dengannya pada pertemuan pertama? jawabannya menjadi tidak sederhana lagi. tentu saja, tidak semua perempuan membuat saya punya keinginan bercumbu dengannya pada pertemuan pertama. lebih tepatnya, saya sangat jarang ingin bercinta dengan perempuan yang baru saya temui.
*
saya tidak cuma menggunakan mata untuk menilai apakah seorang perempuan membuat saya ingin bercinta dengannya atau tidak. bisa jadi ini kelemahan yang baik bagi saya. saya senang melihat seorang perempuan bertubuh indah dan wangi, cantik, dan mengenakan pakaian minim, seperti pria lain. tetapi hal itu bisa jadi cuma membuat saya membayangkan bercinta dengan perempuan lain, bukan dengan perempuan yang saya lihat itu.
perempuan yang bisa membuat saya ingin bercinta dengannya ibarat puisi yang baik. bagi saya, puisi yang baik adalah jendela separuh terkuak, separuh terbuka. dia ditulis dengan maksud membunyikan sekaligus menyembunyikan. saya menyukai puisi yang setiap kali membacanya saya menemukan sekaligus hal-hal yang akrab dan asing, hal-hal yang baru dan usang. puisi yang baik tidak sekadar mengenakan bahasa indah, tetapi pula menyimpan lapisan-lapisan gagasan yang bisa membuat saya tersesat—dan menikmati ketersesatan saya. puisi yang baik, bagi saya, menyodorkan pertanyaan-pertanyaan, bukan jawaban. saya menyukai puisi yang nampak sederhana tetapi membuat pikiran dan imajinasi saya tambah tumbuh.
imajinasi salah satu alat vital saya. perempuan yang mematahkan imajinasi saya bukan perempuan seksi. secantik apapun wajahnya. secerdas apapun otaknya. selembut apapun perangainya. sepandai apapun dia memadumadankan warna pakaian dan polesan make-up-nya. perempuan seksi bagi saya bisa jadi seorang yang sederhana, namun dalam dirinya tersedia pupuk bagi pohon imajinasi saya. dalam diri setiap pria dewasa ada seorang anak kecil. dalam diri setiap anak kecil ada hutan imajinasi.
*
ketika pacar saya, sekarang bukan pacar lagi, melontarkan pertanyaan yang ada di awal tulisan ini, saya menjawab: perempuan seksi itu seperti kamu. saya tidak punya pilihan lain. saya harus mengatakan kalimat klise itu. jika dia membaca tulisan ini, dia pasti akan mengatakan: saya bilang juga apa, pasti dia bohong! semoga dia akan memaafkan kebohongan saya itu.
kami berciuman setelah saya membohonginya. saya berusaha tidak memejamkan mata ketika berciuman, tetapi tidak sanggup. saya memiliki sesuatu di imajinasi saya yang ingin tumbuh. dia juga mengatup kedua matanya. barangkali dia membayangkan pria lain, pria yang lebih seksi daripada saya. “bahkan sepasang bibir membutuhkan privasi. itulah kenapa kita memejamkan mata saat berciuman,” kata saya kepadanya seusai berciuman.

Diberdayakan oleh Blogger.

Kenalan dengan saya disini!