Casa Raligian
Minggu berputar-putar dalam paru-paru kita.Angin yang akrab mengembuskan ketaatan
masa kanak-kanak yang hampir kita lupakan.
Waktu: ruang haru, aku kenali sengal napas itu.
“Hari depan mungkin menghangat," kilahmu.
Tapi dingin ini tak terelakkan meski tubuh
berselimutkan lembar demi lembar Amsal.
Ada yang tak kekal di ruang ini, mungkin doa.
Kita, ricik tanpa arus, tidak menuju muara.
"Apakah bisa kita seperti ini saja,
tanpa harus menjadi apa dan siapa?” tanyamu.
Panjang atau pendek garis yang kita gores,
hari depan, kau tahu, menghapus percayamu.
Ragu bilah panjang tanpa ukuran dan ketetapan.
Dan aku memasuki dirimu sekali lagi,
untuk memastikan tak ada yang kekal di situ.
Tak ada yang pasti dari kecemasanmu.
Jakarta, 2016
http://www.adimasimmanuel.com/2016/02/casa-raligian.html
0 komentar: