Setelah Petang - Adimas Immanuel
"Pulanglah, berdamailah" kata sebuah suara petang ini.Suara yang terbang rendah setelah angin kota bersijingkat
ke arah hutan dan wangi cemara tak menghapus
bau hangus jalanan. Penciuman kita telah tahu
ada yang selalu terbakar dalam
perjumpaan dan perpisahan.
Setelah petang kenangan tentang rumah adalah rawa
muncul dan membenamkan kegamangan orang jauh:
ingatan tentang ranjang tua, gonggongan anjing,
foto ayah ibu, piring-piring beling, akuarium
kelokan gang sempit, lampu jalan dan kau.
wajahmu berkelebat seperti arwah para jagal
selepas jam tidur kota, menghantui kesadaranku
dengan kelebat cita, harap, doa dan putus asa:
kau telah
menjadi dongeng sebelum
para pencerita menemukan kata pembuka
kau telah
menjadi jendela yang setia
menantiku pulang untuk mengaku terluka
Jakarta, 2016
http://www.adimasimmanuel.com/2016/02/setelah-petang.html
0 komentar: