Hujan I

05.20 Pohon Belimbing 0 Comments

hujan ricik di telinga kita yang berisik dengan cinta yang,
cinta kita yang,
risau.

akan sampai mana kita reda nantinya,
atau kapan, bagaimana
musim menanggalkan jejak hujan di tubuhku selembar selembar
dan jejak amarahmu, ia rekah di tepi segala cuaca

apa yang kau harapkan dari hujan yang ingin reda
selain sangkal dan riciknya pun pada akhirnya sampai ke selokan.

apa yang kuharapkan dari angin kemarau yang tak kunjung datang,
yang membiarkan wajahku tanggal, berjatuhan
menjelma gerimis yang mengembun di dahan

tiba tiba kau menjelma apa
tiba tiba malam datang, hujan tak kunjung usai dan kita bertanya tanya dan terus saja
apa?

padahal ini seharusnya sudah selesai.


(terinspirasi dari video di atas, direkam bang Ivan G S)

0 komentar:

Perihal Mengikut

22.25 Pohon Belimbing 0 Comments

Jika hidup adalah Kristus, dan hidup adalah kesedihan
ajar aku menjadi biasa dengan air mata, ya Tuhan.

Jika mengikutMu harus menyangkal diri dan memikul salib,
ajar aku apa sangkal, jika diriku hilang dalam kata kata

Dan apa yang harus kupikul jika salib sudah terpaku
atas nama cinta dalam tiap puisiku.

0 komentar:

Di Gereja: Akhir

11.00 Pohon Belimbing 0 Comments

Dan beginilah akhirnya,

Sejak cinta meletakkan jejaknya pertama kali di tulang belulangku yang tanpa waspada,
dan kau kekasih, riuh ricik darah yang membawa begitu banyak luka

Jadi beginilah, kekasih
Kau menjelma mantra yang akrab dalam rahasia yang kuceritakan, dan
doa yang kupanjatkan,

Kau kekasih, adalah air mata yang selalu kusembunyikan

“Sejak aku mengerti tangan lelaki bisa selembut tanganmu, kekasih. Sejak aku mengerti mata juga bisa berkata kata. Sejak aku mengerti kata kata ternyata bisa menjelma manusia.”

Sejak matahari menjelma rindu untukmu,
dan degup gelisah menjadi satu dengan ingatan akan perangai kecilmu
Kau kekasih, kau menjelma asin yang di pipi dan sudut bibirku yang lelah,
adalah bahagia dan duka yang bertanya
mana cinta, mana rindu

Kau kekasih, adalah salah tafsir bahasaku yang paling keliru

“Sejak aku mengerti kata kata lelaki adalah selalu paling rahasia, tak tertebak maksudnya, dan aku terlalu dungu membiasakan diri akan cinta yang tak tahu apa apa tentang siap sedia.”

Sejak kenang akan bulu matamu menjadi cinta yang malu malu,
dan bola matamu menjadi titik koma dalam baris aksaraku
Kekasih,
Kau menjelma sengal napasku yang tenggelam, atau terbang setinggi apa
Keduanya sesak, kekasih
Dan keduanya masih menjelma harum tubuhmu

“Sejak aku mengerti bahwa namaku yang selalu di ujung bibirmu mungkin tak seperti namamu di ujung doaku, dan aku mungkin terlalu terbiasa dengan suaramu.”

Sejak kata kata menjadi hilang suara di antara tubuh dan jiwa kita yang tak mampu berkata kata.
Aku tak mengerti kekasih
Bagiku adalah cinta, lalu bagimu apa?
Semua doa, semua isyarat, semua tawa, amarah, cemburu, duka, air mata
dan tanganmu yang begitu mudahnya menghapus nestapa di ujung rambutku

Kekasih,
Apa itu bagimu jika tafsir bahasaku selalu tanpa makna bagimu?

“Sejak aku merangkai ranting yang patah dalam ingar tangisku yang tanpa getar. Dan kau yang susun, kau yang tanam dengan kepercayaan yang apa”

Tak kupahami, kekasih. Tak kupahami dirimu dan semua yang menyala nyala dalam kepalaku

Dan beginilah akhirnya,

Sedikit yang kupahami dari kita, yang selalu kehilangan kata pembuka:

Kau kekasih,
adalah cara Tuhan menguji kekuatan
adalah cara memaknai cinta, yang ternyata tak selalu harus pura pura tahan

Dan beginilah akhirnya,

0 komentar:

Pervenire

11.12 Pohon Belimbing 0 Comments

Sejak kau mengatasi langit langit kepalaku,
biar hatiku saja yang menjinjit menggapaimu.

Sedang kakiku masih menginjak bumi,
berusaha berhenti.


Terinspirasi dari karya Cy Twombly - Dimitris Condos

0 komentar:

Tenggelam

11.05 Pohon Belimbing 0 Comments

Jika mencintaimu adalah perihal tenggelam,
aku memilih untuk tak pandai berenang,
dan memang aku tak pernah pandai berenang.

Akan kunikmati asin dan bau amis
yang menjalari kulit dan bibirku yang mengerut,
air yang masuk ke hidung dan
paru paruku yang dipenuhi darah kental tanpa udara,
kaki yang mati rasa
dan kematian yang menungguku dengan sabar, sampai ke paling dasar.

Terinspirasi dari Ivan Konstantinovich Aivazovsky - The Black Night at Sea

0 komentar:

Sebuah Cerita

10.56 Pohon Belimbing 0 Comments

Sejak kau memenuhi darah dan segala yang mengalir di daun daun tubuhku,
kau mericik sesuatu yang tak padam,
yang rahasia,
yang pelan pelan menghabisi sisa sisa kehidupanku yang selalu bertanya


"Bagaimana sebuah cerita dapat begitu saja selesai tanpa sebuah kata pembuka?"

0 komentar:

Tenang Saja, Terkasih

10.48 Pohon Belimbing 0 Comments

Tenang saja, terkasih

Sudah sejak lama memang
bahagia yang kureka reka menjadi bagianku

Sedang bagianmu,
adalah mereka reka ketidaktahuan


Itu cukup bagiku.

0 komentar:

Di Gereja: Drama

10.33 Pohon Belimbing 0 Comments

Jika permainan peran butuh berpuluh babak untuk sebuah pesan,
lalu kita, kekasih
Jika permainan alasan butuh berpuluh tebak untuk sebuah perasaan

Maka, kau dan aku adalah tragisnya seorang pencerita mengabadikan kata
demi cinta yang pura pura tahan kematian
Maka, kau dan aku adalah adegan yang tak akan pernah selesai dengan bahagia
karena duka yang ditanggung kata kata
tak akan pernah sanggup mengabadikan kita

0 komentar:

Pada Akhirnya

10.21 Pohon Belimbing 0 Comments

Pada akhirnya, banyak wajah dan jiwa yang kutemui
hanya mengisyaratkan untuk pulang
pada wajah dan jiwamu

(lalu bagaimana caranya pulang jika pintu sudah kuketuk, dan pintu terus tertutup)

0 komentar:

Sebuah Kutuk

10.15 Pohon Belimbing 0 Comments

Selamanya, cinta yang tak tergapai
dan keberanian yang lalai
akan mengikuti bayang bayangmu

(memang, memang sial kau dapatkan cinta yang tak lekas pudar)

Selamanya, cinta yang tak sampai
 dan duka yang ranai akan menghabisi nyawamu

(memang, memang sial kau rasakan cinta yang tak lekas pudar)

0 komentar:

Aku Itu Hujan Deras

09.40 Pohon Belimbing 0 Comments

Jika yang kau inginkan adalah hujan yang mudah reda kekasih,
Dan kau enggan berpayung

Setidaknya kekasih, bahagiakan diriku
tidur nyenyaklah dalam suara hujan yang berisik di jendelamu

0 komentar:

Yang Kau Ajarkan Padaku Tentang Cinta

09.26 Pohon Belimbing 0 Comments

Kau mengajarkanku bahwa cinta
adalah kecemasan yang bersyarat.
Bahwa cinta adalah gemetar
yang terlalu getir
meski hanya untuk mengeja rindu.
meski begitu,
kita lafalkan juga diam diam
cinta yang tak tertebak angka dan pelbagai peribahasa.

Kau mengajarkanku bahwa cinta
adalah ombak yang tersengal.
Kita terus saja berdiam diri
meski kita yang sudah dewasa ini tak pernah tahu cara berenang.
meski begitu, kita nikmati juga air asin dan pasir memenuhi paru,
mengaliri tubuh kita yang hampir mati rasa.


Dan aku masih ingin terus belajar.

0 komentar:

Seperti Sepi

09.23 Pohon Belimbing 0 Comments

Seperti sepi,
puisiku punya caranya sendiri
untuk menyangkal ketidakwarasan bahasaku
yang terus berusaha menjangkaumu

Seperti sepi,

seperti rindu.

0 komentar:

Pukul Dua Pagi

09.20 Pohon Belimbing 0 Comments

"Tak akan ada yang berani menyembunyikan cinta sepertimu, sayang"
 katamu pada suatu malam yang gerimis

Kau bilang sebentar lagi akan pagi,
tapi gelap semakin larut di kesunyian kata kata kita

"Apa cinta bisa bersuara?" .
"Malam selalu lebih berani menyembunyikan begitu banyak cinta"


Dan kau masih berusaha menakutiku.

0 komentar:

Di Gereja: Kidung

08.23 Pohon Belimbing 0 Comments

|01 75 34|5  |135|4 54 3 54 3|

Kau masih jadi kata yang setia dalam tiap doa malamku yang berjaga jaga
Aku masih jadi lebur tanda tanya dalam tiap kebingunganmu yang tanpa rasa bersalah

(PadaMu Tuhan aku berserah!)
(Maaf?)
(Maaf)

Terinspirasi lagu berjudul DOA karya Amang Tulus Gultom,1993

0 komentar:

Laut

08.21 Pohon Belimbing 0 Comments

Tuhan, jika cinta adalah lautan berombak,
Maka, izinkanlah aku menjadi lelaki tua
dalam sampan kecil tanpa makanan,
tanpa harapan dan hilang arah

Maka, izinkanlah aku mencintai dengan tanpa kekhawatiran,
dan, dalam rindu yang kusisipkan dalam doa doa
izinkan aku mencintai
dengan tenang dan pasrah

terinspirasi dari novel The Old Man And The Sea karya Ernest Hemingway

0 komentar:

Di Gereja: Patah

08.10 Pohon Belimbing 0 Comments

Hujan mengiringi kepergian kita
yang basah dan tumpah,
sedang kau masih pura pura tak bisa menerka
kesedihan apa yang kusembunyikan di sela sela kayu yang patah . .

//Kalau nggak bisa dipaksakan, ya enggak usah dipaksakan. Iya kan?//

(kesedihan akan selamanya berpihak pada kita, yang memaksakan akhir cerita bahagia)

0 komentar:

Bila Kelak Aku Akan Pulang Pada Dirimu

07.53 Pohon Belimbing 0 Comments

Bila kelak aku akan pulang pada dirimu
Bolehkah aku melangkah tanpa mencuci kaki, melepas sandal, dan telanjang?
Bolehkah aku menangis, dan pergi, dan meninggalkan, dan tetap pulang?

Bila kelak aku akan pulang pada dirimu
Apakah bibir dan pelukanmu satu satunya jalan?

0 komentar:

Jika

07.22 Pohon Belimbing 0 Comments

Jika kukemas kau atas nama waktu,
tak kubiarkan senja menghabisi cinta
dan gemetar kita yang siap sedia

Jika kusisipkan waktu atas namamu,
maukah kau membagi detik atas setiap detak bahasa kita
yang ingin sekali membahas cinta, namun sering kehabisan kata pembuka?

Jika kutahbiskan waktu denganmu,
lalu dengan doa apa lagi aku inginkan keabadian?

0 komentar:

Tanggungan Puisi

01.38 Pohon Belimbing 0 Comments

Sudah lama sejak puisi puisiku menanggung beban tanda tanya itu
Sudah lama sejak puisi puisiku menanggung makna yang tak terbaca,
dan memang sejatinya, puisiku tak punya apa apa

/selain kau dan jutaan tanda tanya itu, kekasih/

Kita sebaiknya memang tak hadir sebagai apa apa dalam puisi ini,
karena kau tak pernah siap menanggung kata,
dan kata, tak pernah cakap menanggung kita

Kita sebaiknya memang tak lekas bersuara,
sebab bising selalu menghabisi cinta kita yang canggung

(apa cinta kita yang bingung?)

Kita sebaiknya memang harus pasrah,
sebab cinta yang kuat selalu butuh doa doa yang tumpah

0 komentar:

Ibu II

01.17 Pohon Belimbing 0 Comments

Ibu yang melahirkan laki laki yang kucintai adalah Bathari
Ibu Pandawa, Ibu Kunti
cantik sekali

Ibu yang melahirkan laki laki yang kucintai adalah senja
Ibu kepulangan,
dan bau malam yang tergenang

(Dialah perempuan yang dicintai Bathara Surya
Dialah yang mengekalkan matahari di ujung bulu matanya,
Dialah surga, bagi laki laki yang kucintai di kakinya)

0 komentar:

Klietka

01.01 Pohon Belimbing 0 Comments

Bertahun tahun aku tinggal dan bersarang di pelupuk matamu,
mencoba membaca ayat-ayat tanpa aksara
yang kita tafsir sebagai padang penyesatan makna
dan kita kenal sebagai cinta,
namun tetap,
yang kubaca hanyalah aksara yang tak kumengerti,
dan kau yang penuh ketidakmengertian

Bertahun tahun aku tinggal dalam sangkar belukar cinta
yang terus kita sangkal sangkal,
 mencoba memahami segala rahasia yang akhirnya selalu tercuri dari kita,
yang menyunggi harapan,
yang menyangga kekecewaan

0 komentar:

Tubuh

00.54 Pohon Belimbing 0 Comments

Jika cinta adalah tubuhmu kekasih,
biar aku yang menjangkau liku luka duka di seluruh kulitmu yang menganga

 Jika cinta adalah tubuhmu kekasih,
biar aku yang menjelma rindu, selain ia, garis pada bibirmu

Jika cinta adalah tubuhmu kekasih,
biar, biar tubuhku adalah kepulangan
karena apalah cinta, kekasih
jika ia tak punya rumah untuk rebah

0 komentar:

Manus Manum Lavat

10.34 Pohon Belimbing 0 Comments


Jadi judul tulisan saya (yang entah dimasukkan ke dalam jenis prosa apa ini) adalah berasal dari frasa “Manus Manum Lavat” dari Petronius mempunyai makna “The favor for the favor” yang saya tangkap adalah semisal tangan kita mencuci tangan orang lain, atau bisa jadi adalah sebuah frasa yang bisa diartikan sebagai “saling menguatkan”.

Kalimat tersebut terngiang di kepala saya saat sedang menikmati sebuah chessecake (percayalah, makan manis membuat otak bekerja lebih cepat dari biasanya.) bersama seorang kakak, yang bilang “Sering-seringlah bergaul dengan orang yang memotivasi kamu dan memiliki ambisi”, seorang teman karib yang lain bilang “Ngel, carilah seseorang yang bisa memberikan lo empower dan positive vibes.” Begitu jugalah yang dikatakan dalam buku yang paling saya cintai di dunia, Amsal. Penulisnya, Salomo juga menasihati saya (loh siapa kamu Ngel) demikian. Tertulis dalam Amsal 13:20 ‘Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang’.

Dan, kalimat kalimat tersebut sedang menohok saya dengan keras.
(iya Ngel, iya)

Jujur, saya adalah tipikal orang yang mempunyai banyak sekali lingkaran pergaulan. Mungkin kalian melihat saya adalah tipikal orang yang mempunyai banyak sekali teman, iya saya tidak menyangkal itu. Tapi sahabat? Mungkin hanya beberapa teman yang bisa saya yakini adalah sahabat saya. Beberapa? Satu atau dua mungkin ya?

Hal yang membuat saya menjadi sebegitu takutnya dengan kualitas lingkar sahabat saya adalah sifat mudah jatuh cinta yang saya miliki. Iya, saya bisa jadi sangat jatuh cinta dengan seorang teman, begitu tergantung, dan akhirnya jadi mudah sekali kecewa. Saya bisa begitu percaya dengan seorang teman, dan akhirnya jadi mudah sekali dikhianati.

“Alah, angel  ini. Selow” adalah kalimat yang sering orang lontarkan di depan saya.

“Angel mah selow kasih makanan aja nanti senyum lagi itu” adalah ranking kedua kalimat yang sering orang lontarkan di depan saya.

Sebetulnya ada alasan yang sederhana mengapa saya bertindak seperti itu (gampang reda marahnya), karena saya merasa amarah saya nggak ada apa apanya dibandingkan relationship saya dengan mereka. Lalu, untuk apa menjadikan itu sebagai alasan untuk merusak relationship itu? Tapi, dengan kalimat kalimat yang dilontarkan di paragraf sebelumnya. Sepertinya sudah saatnya untuk mengkaji prinsip saya tentang persahabatan kembali.

Betul memang, kita harus bergaul dengan siapa dan betul juga kita harus menghargai setiap relationship yang kita punya dengan semua orang. Tapi apakah sikap menghargai adalah berarti memiliki? Iya, kalian pasti sering mendengar kalimat ‘cinta tak harus memiliki’, mungkin begitu juga dengan sebuah ‘harga’. Menghargai kadang berarti adalah tidak memiliki hubungan sama sekali. Dan sebuah relationship, kadang pada kenyataannya belum tentu saling ‘menghargai’ atau bahkan ber’harga’.

Tuh kan kalimatnya mulai nggak jelas.

Jadi, iya intinya adalah balik lagi pada kata ‘harga’ yang saya tulis di atas. Kita pikir ulang apa sih ‘harga’ yang ingin kita capai pada sebuah relationship? Bukankah ‘harga’ yang paling pas adalah diri kita sendiri? ‘Harga’ yang ingin kita capai sudah seharusnya adalah diri kita sendiri. Saya ulang biar greget, kawan!

Lalu, ‘harga’ yang kedua adalah orang lain yang terlibat dalam relationship tersebut.
(Inget harus ada orang lain ya, kalau sendiri, kamu berarti bertepuk sebelah tangan, kayak aku. Loh?”

Pikir ulang apakah kamu, menjadi sebuah subjek (yang sama kedudukannya dengan orang lain itu) dalam relatioship kalian? Apakah kamu sudah punya predikat dalam relationship kalian?. Maksud saya, apakah kamu sudah menjadi sebuah, sesuatu yang maknais bagi relationship kalian?

Dalam sebuah relationship terdapat dua subjek bukan satunya subjek, satunya objek. Itu sih syarat sintaksis (ah tak perlu dijelaskan, kuliahku belum lulus mata kuliah ini). Tapi bukan berarti melulu kesamaan kedudukan atau kekuatan ya, bukan semisal dua matahari; kiamat nanti, atau dua bulan; nanti bumi tenggelam. Bukan. Dua subjek tak melulu dikaitkan dengan kata hubung ‘dan’, bisa jadi dua subjek itu dihubungkan dengan ‘atau’, bisa jadi hanya tanda koma (,). Dua subjek adalah dua buah kekuatan yang saling menguatkan, saling tarik menarik. Semacam dua kutub magnet, semacam yin yang.

Relationship adalah sebuah keajaiban yang dibuat manusia untuk pemenuhan kebutuhannya. Jadilah kebutuhan bagi orang lain, juga jadilah butuh dengan orang lain. Buatlah relationship yang berharga. Buatlah relationship yang bersyarat. Karena jika cinta tidak bersyarat, maka itu bukan cinta. Kutegaskan ini karena cinta adalah syarat itu sendiri, dan ‘harga’ itu sendiri.

Memulai relationship yang baik itu sederhana kok. Jika kamu mencari seseorang yang bisa membayar ‘harga’ sebuah relationship, dan kamu tidak menemukannya. Be the one! Jadilah orang yang membayar lunas ‘harga’ tersebut.

Paling tidak, akan ada yang tertarik ngajak patungan untuk bayar ‘harga’ yang ingin kalian capai.

Inget ya, patungan. Karena bayar sendiri itu capek, dan dibayarin itu nggak enak.


Yagitu deh. Semoga bisa dipahami. Maklum baru pertama kali nulis kayak gini.

0 komentar:

Tinggal

09.38 Pohon Belimbing 0 Comments

Bertahun tahun aku tinggal dan bersarang di pelupuk matamu,
mencoba membaca ayat-ayat tanpa aksara yang kita maknai sebagai padang penyesatan makna yang kita kenal sebagai cinta,
namun tetap, yang kubaca hanyalah aksara yang tak kumengerti,
dan kau yang penuh ketidakmengertian

Bertahun tahun aku tinggal dalam sangkar belukar cinta yang terus kita sangkal sangkal,
mencoba memahami segala rahasia yang akhirnya selalu tercuri dari kita,
yang menyunggi harapan,
yang menyangga kekecewaan

0 komentar:

Angel: Sesi Tanya Jawab 1

01.00 Pohon Belimbing 0 Comments

Jadi, karena enjel bosan dan tak tahu harus apa
(Bohong, padahal tugas menumpuk)
Enjel meminta teman teman untuk menanyakan sejumlah pertanyaan, yang akan akan enjel jawab di sini

1.       Name 10 films ( either horror, romantic, comedy, all kind of them) someone should read before they die

           aku jawabnya random ya
·         Schinder’s List
·         The Librarian
·         Léon
·         The Godfather
·         The Tree of Life
·         The King's Speech
·         Up
·         Ladri di biciclette
·         Samsara
·         Lolita

2.      Kamu sayang aku gak?

kalau kamu mirip pinguin, dengan pipi gemas dan gigi rapih, iya saya sayang kamu
..
enggak deng, kalau kamu temen enjel, enjel pasti sayang kamu

3.      Bisa bantuin gue ngerjain fisika ga?

           kamu ngejek ya qi?

4.      Kapan keluarin novel? Rasanya ingin membaca novel mu

           novel itu butuh konsistensi, dan selama ini konsistensiku hanya mencintainya :”(
           antologi puisi dulu nih, ingin sekali menerbitkan antologi puisi

5.      Hot duda or perjaka polos?

jadi... errr.... enjel bingung jawab gimana. Gini, kalau dia masih perjaka ya enjel pilih perjaka polos (tapi dia gak polos, duh) dan kalaupun nanti dia jadi duda, enjel pilih duda (padahal kalau dia nggak hot)

TAPI KALO HOT DUDANYA MISALNYA  JOHNNY DEPP KUPILIH HOT DUDA :>

6.      Angel suka pake mascara gak?

           suka kok, tapi gapernah keliatan ya kalo pake?

          eh mau ngasih info nih, kalo malem aku kan pake vaseline petroleum jelly ke bulu mata aku, baru              seminggu, tapi bulu mata aku tambah panjang kayak cinta aku ke dia

7.      The first thing you notice in the opposite sex?

teeth, smile, body odor

8.      Kalau diperbolehkan ganti nama, lo pengen ganti nama jadi apa?

hmmm.. Anne? Arabella? Aracelli? Sophia? Vesper?

ah.. aku nggak pengen ganti nama, aku pengen nambahin marga kamu aja dibelakang nama aku ea boleh ndak?

9.      Pendapat lo tentang cowo yang ngeliat cewe dari fisiknya doang

           nggak bisa menjawab, nggak bisa menghakimi

           well, semua punya kebebasan mencintai dengan cara pandang dan pengertiannya tentang cinta itu sendiri

          kalo kubilang aku ngeliat cowok tuh dari doa gimana. mau bilang awak cemana? aneh?

10.   Lagu apakah yang paling mendeskripsikan kehidupanmu saat ini?

Heart Shaped Boxnya – Nirvana

habis ini ada yang bilang enjel sok grunge, okeh ganti!

Cinta Tak Mungkin Berhentinya Tangga
duh!

11.    Kenapa langit siang warnanya biru?

karena kalo shocking pink kamu silau kak
terus kalo abu abu ntar kamu nggak bisa bedain, mana langit mana perasaan doi ke kamu

12.   Apa yang biasa lo lakuin kalo lagi bosen?

yah.. karena aku ingin jujur yang pasti adalah ngecheck last seen doi di whatsapp untuk memastikan dia masih hidup dan beraktifitas seperti biasanya, baca chathistory meskipun isinya hanya broadcastan, nelpon Han sampe satu setengah jam, liat liat instagram kurator, atau museum seni (karena nggak bisa kesana), nulis (ya.. hidupku dari sini mbak, mas), nonton Detective Conan, nggambar (koyok iso kamu, jel), ngesave meme netijen jaman now, liat last seen whatsapp doi lagi (iya, rindu itu berat saat kamu nggak bisa ngapa ngapain nduk), baca baca.. (bukan yang ini bukan baca chathistory, maksudnya baca buku, nduk le. baca alkitab juga loh, penting.. gimana kamu mau baca perasaan doi, kalo baca perasaan yang Nyiptain nggak pernah) asyiq!

13.   Kenapa lu sampe gabut kek gini ngel? Kerja sana inget umur :(

karena pas lagi semangat kuliah, dosennya karyawisata sayang. nggak mau kerja, maunya dinikahin kamu

Cihuy!         

14.   Cara enjel menyelesaikan suatu masalah seperti apa?

           Okeh..

           ini penyelesaian masalah secara umum ya.. yang pasti nih, cah ayu.. kudu berdoa! wajib.. abis itu curhat. iya enjel harus curhat, agar kepala dingin, dan melihat masalah itu dari sudut pandang yang berbeda. tapi sebelum curhat, pastiin kamu sudah memegang prinsip prinsip tertentu ya, karena cara pandang kamu dan KAMU harus diprioritaskan. setelah itu, tergantung masalahnya ya.. nih misalnya ada kasus seperti ini.

-          Enjel harus milih acara di gereja, atau di kampus padahal di kampus peran enjel penting sedangkan prinsip enjel adalah memprioritaskan gereja

pertama tama, enjel balikin ke prinsip enjel dulu. sebelum masuk organisasi di kampus, enjel selalu bilang kalau prioritas enjel itu di gereja. dan alhamdulillahnya nih, ya namanya pelayanan ada aja jalan baik Tuhan untuk enjel. nah, enjel kan udah bilang tuh di kampus kalo prioritas enjel di gereja, pilihannya ada dua, kamu ngambil peran penting itu atau enggak. nah, di masalah ini kan ceritanya enjel ngambil peran penting itu, ya misalnya kordinator acara (bosen keles jadi kordinator acara), sebagai koor kamu bisa koordinasi dengan subsie kamu lewat group (elah jaman now), terus kamu follow up dari temen temen kamu, kamu juga bisa bikin peta konsep jobdesk biar temen temen kamu kerja sesuai job meskipun kamu nggak ada di lapangan.. intinya, tetep bertanggung jawab gitu. nah, pasti kan banyak maslaah, kayak ada aja yang ngomongin blablabla.. nah disini peran doa sekali lagi penting, dan ajaib.. percaya deh, Tuhan bisa ngubah hati orang, dan percaya juga kalo kamu ngerjain tugas kamu dengan baik insyaAllah bakal banyak yang belain.

15.   What's the meaning of life?

           aku ra iso boso inggris, mbah

           hidup ya.. karena jawaban dari pertanyaan ini adalah opini, jadi aku jawabnya suka suka aku ya

           hidup itu rfhbeiheirerfurueihfierhdheruhfierhr

           iya, sulit dimengerti, dan memang nggak usah dimengerti, tapi dijalani aja nduk
           iya, mirip bahasa jerman padahal itu ngetiknya asal asalan, jadi ya hidup ndak ketebak gitu maksudku
           iya, susah dibaca, mangkanya dinikmati aja nggak usah dipikirkan begitu jauh
(ngomong sih sama diri sendiri, njel)
          iya, banyak huruf r-nya padahal banyak yang cadel. maksudku, banyak yang bakal sulit mengerti                hidup kita, mengerti kita, jadi yaudah..
         iya, singkat. mangkanya harus dimanfaatkan sebaik baiknya

iya, aku sok pintar, iya maafin ya?

16.   Gw ganteng gak(fahri)

           ganteng ri, kata mamamu kamu ganteng. percaya deh!           

17.   A language you wish you could aside from Indonesian?

Japanese, elah

BATAK!

18.   If you had one superpower, what would it be?

power untuk biqin dia mencintai aquh

boongdeng

power to super absorb knowledge from whatever i see/read!
19.   do you like petted on your hair or rubbed on the chin?

me not cat

20.  What is your blood type?

darah biru aku

21.   why you're so cute

you are blind buddy

22.  Impian pekerjaan kamu itu kayak apa njel?

impian ya..

inginnya sih jadi penulis puisi atau novel gitu, tapi juga nulis dan punya rubrik sendiri di suatu majalah, atau jadi editor, kalo bisa di penerbit yang berdedikasi di bidang sastra ya, atau sekalian jadi editor jurnalistik di media berita, atau jadi penulis konten atau pemerhati seni / kritikus seni / kurator. ingin juga sesekali jadi wayang orang, atau pementasan teater, tapi inginnya sih kerja di bidang produksi teaternya saja.

atau jadi tim kreatif event organizer, kerja di bidang dekorasi sepertinya seru!

atau jadi pilot pesawat tempur (pesawat tempur pake pilot enggak sih?)

23.  pilih cowok gemuk atau kurus?

kalo dia gemuk, kupilih gemuk. kalo dia kurus, kupilih kurus.
elah. akumah setia ama cintah

24.  apakah laki2 tidak akan menerima jika istrinya tidak perawan ?

kamu nanyanya ke lanang, mosok ke aku

hanya bisa jawab,

apakah perempuan tidak akan menerima jika laki lakinya tidak perjaka?

harus adil ah,
mosok kamunya udah enakenak, pasangannya ndak boleh
mosok kamunya ndak jaga tubuh kamu suci, lalu mau dapat yang suci

25.  what three words that describes youself?

Iedhw, hwuheheheu, laperan


dua katanya pasti nggak jelas, lah iya memang.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Kenalan dengan saya disini!