Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik
Penggunaan bahasa
Indonesia di ruang publik memang sudah seharusnya menjadi isu penting. Hal ini
dikarenakan munculnya suatu kebingungan baru, bahasa Indonesia kini lengser
dari kedudukan utamanya yaitu menjadi bahasa utama. Bahasa Indonesia kini
dianggap tidak begitu efisien lagi digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Isu
tersebut bukan karena tanpa alasan, bahasa Indonesia dianggap lambat dan kurang
pas dalam menyampaikan suatu makna dalam komunikasi, misalnya masih banyak
kosakata bahasa Indonesia yang belum ada untuk mewakili kosa kata bahasa asing
tertentu. Meskipun sudah ada, sosialisasi bahasa itu pun masih lambat dilakukan
sehingga masih banyak masyarakat Indonesia yang masih buta dan minim kosa kata.
Tidak hanya dalam
komunikasi sehari-hari, bahasa Indonesia pun dianggap masih kurang pas
penggunaannya dalam sektor ekonomi, contohnya saja iklan. Iklan di Indonesia
hampir semuanya tidak menggunakan bahasa Indonesia, yang benar tentu saja.
Alasannya sederhana, karena masih sebagian besar masyarakat Indonesia kurang
mengerti bahasa Indonesia sehingga penggunaan bahasa Indonesia dalam iklan
menjadi tidak menjual. Bahasa asing dan bahasa pergaulan masih lebih menjadi
bahasa komunikasi utama dibandingkan bahasa Indonesia.
Ada banyak sekali
sebetulnya hal-hal yang dapat kita lakukan agar bahasa Indonesia kembali
menjadi bahasa utama, salah satunya adalah dengan membiasakan diri. Membiasakan
diri, setidaknya menggunakan bahasa Indonesia yang benar, dalam maksud saya
benar adalah sesuai dengan situasi dan kondisi, akan memberikan pengaruh juga
setidaknya bagi orang sekitar kita, dan orang sekitar kita juga akan
mempengaruhi, setidaknya orang di sekitar mereka, dan seterusnya. Efek domino.
Iya, mari kita lihat seberapa besar pengaruh yang kita lakukan jika kita
memulai membuat perubahan itu dari diri kita sendiri.
0 komentar: