Di Gereja: Sepi
Kita sempat ada, ujar cahaya
(Kau menoleh, cahaya datang dari dua bola mata)
Masihkah kita harus taat pada kecemasan dan gigil kita?
Sedang doa masih saja jadi
tempat perlindungan paling setia,
dan kau masih jadi kata yang
selalu kuminta dengan percaya
Kau
masih jadi kidung yang buta nada
Nyanyian melengkapi sunyi yang
mencengkram nyawa
(Jika kematian menantiku tanpa
suara, apa bedanya kau?)
:Kau juga, masih jadi amsal yang tak bisa dibaca
0 komentar: