Dongeng Kukila Dan Pilang

10.00 Pohon Belimbing 0 Comments

1.
Aku mencintaimu sungguh.
Sungguh.
Kalimat itu akrab dan asing sekaligus lewat kenangan yang kau taruh di tepi jendela kayu akasia yang kita kenali sebagai tempat dimana ciuman dan air mata menjadi awal segala yang dahulu pernah ada yang dahulu kita sebut sebut sebagai cinta.


2.
Mata perempuan itu adalah tanda baca dalam bahasa yang entah darimana asalnya, kerikil yang berjatuhan di jalan setapak yang basah masa kecil yang merindu dan tumpah.
Mata perempuan itu adalah kenangan yang selalu mentahbiskanku agar kembali layak untuk pulang
Mata perempuan itu adalah reda yang paham segala cara agar selalu terkenang

3.
Aku masih sama, betul katamu
Aku masih burung yang rela berpulang ke ranting ranting yang kita kenang sebagai peluk
Kita adalah sepasang mantra yang hinggap sebagai takdir dalam air mata yang tak pernah kita amini sebagai penghujung kisah. Kita adalah sepasang puisi yang terikat bait yang terpisah, yang terpikat pada aksara dan irama

4.
Aku mencintaimu sungguh.
Sungguh.



Terinspirasi novel KUKILA karya M Aan Mansyur

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Kenalan dengan saya disini!