Dongeng Kukila Dan Pilang
1.
Aku mencintaimu sungguh.
Sungguh.
Kalimat itu akrab dan asing sekaligus lewat kenangan
yang kau taruh di tepi jendela kayu akasia yang kita kenali sebagai tempat
dimana ciuman dan air mata menjadi awal segala yang dahulu pernah ada yang
dahulu kita sebut sebut sebagai cinta.
2.
Mata perempuan itu adalah tanda baca dalam bahasa
yang entah darimana asalnya, kerikil yang berjatuhan di jalan setapak yang
basah masa kecil yang merindu dan tumpah.
Mata perempuan itu adalah kenangan yang selalu mentahbiskanku
agar kembali layak untuk pulang
Mata perempuan itu adalah reda yang paham segala
cara agar selalu terkenang
3.
Aku masih sama, betul katamu
Aku masih burung yang rela berpulang ke ranting
ranting yang kita kenang sebagai peluk
Kita adalah sepasang mantra yang hinggap sebagai
takdir dalam air mata yang tak pernah kita amini sebagai penghujung kisah. Kita
adalah sepasang puisi yang terikat bait yang terpisah, yang terpikat pada
aksara dan irama
4.
Aku mencintaimu sungguh.
Sungguh.
Terinspirasi novel KUKILA karya M Aan Mansyur
0 komentar: