Mendambakan Lupa - Helvy Tiana Rosa
Angin yang merintih di jalan setapak itu
tak pernah istirah
mengirim bau tubuhmu yang laut
dalam riuh dalam hening
saat lampu-lampu dinyalakan
atau di matikan
tak pernah istirah
mengirim bau tubuhmu yang laut
dalam riuh dalam hening
saat lampu-lampu dinyalakan
atau di matikan
Aku pun berjingkat ke beranda
mengambil parang
dan menggergaji kenangan
jadi serbuk jadi duri
lalu kularung dalam selokan
di samping taman tak bernama itu
mengambil parang
dan menggergaji kenangan
jadi serbuk jadi duri
lalu kularung dalam selokan
di samping taman tak bernama itu
Saban hujan aku yang menggigil
mendengar kau memanggil-manggil
dari dalam selokan
tapi wajah serupa engkau muncul di televisi
sambil bicara tentang seseorang
yang begitu mendambakan lupa
mendengar kau memanggil-manggil
dari dalam selokan
tapi wajah serupa engkau muncul di televisi
sambil bicara tentang seseorang
yang begitu mendambakan lupa
0 komentar: