Kamar
Kita amati langit langit kamarmu yang pucat
menonton film bisu, yang
kita reka reka sendiri dalam kepala
keberanian adalah tentang kita yang
tergesa gesa, kau
menciptakan ciuman ciuman baru yang
kusimpan di saku kemeja
Sudah kubilang berapa kali kalau kamarmu
itu butuh warna,
mungkin jam dinding oranye, lampu kerlap
kerlip atau
sekadar kalender gratis dari partai juga
tak apa apa
sebab aku takut sekali, terbiasa mencari
warna warna itu di matamu yang jatuh cinta itu kekasih
takut sekali
Aku amati langit langit kamarmu yang pucat
sebetulnya ketakutan dalam diriku, apa?
perkara yang mengada ada sekarang di
kepalaku silau, kekasih
jika mencintaimu adalah pilihan paling
berani, lalu mungkin
aku pengecut yang paling tidak tahu diri
Melihat wajahmu aku mengerti,
cinta memang diciptakan untuk mereka yang
berani
dan siap kehilangan diri sendiri
0 komentar: