Reminiscence

09.47 Pohon Belimbing 0 Comments

Ingatan ingatan tentangmu mengepul bersama kopi hitam yang kuingat dulu,
kau minum dengan sebatang rokok dan yang tak kau lupa menuangkannya secangkir kecil untukku.
Asap panas dengan aroma kopi yang tak lekas lekas menguap, sama seperti kenangan tentangmu juga yang tak lekas lekas tersesap.
Baru kusadari juga, kopi ini kubuat lebih cair daripada yang kau buat biasanya.
Dan kulihat, rambutmu yang tergerai panjang kecoklatan dalam gelas itu, menjulur membuat soreku bertambah waktu.
Dan cahaya yang samar samar terpantul dari kopi itu juga sama seperti pinggiran emas kacamatamu dan uban uban halus yang tak segan segannya kau tutupi dengan warna kecoklatan itu lagi, kecoklatan kopi buatanku sore ini.
Cangkir yang kusesap pelan pelan ini juga menikmati perannya untuk kembali membawa wajahmu kemari. Cangkir yang kusesap pelan pelan ini sangat tipis dan rapuh, sama seperti kamu yang dalam ingatanku, selalu saja marah, selalu saja menangis, selalu saja tampak lemah.
Warna putih cangkir ini juga membawaku masuk kedalam kematianmu, yang menggantikan lipstik merah yang selalu kelihatan menarik itu.
Ingin rasanya meninggalkan kopi ini yang masih saja dengan kepulan asapnya, meninggalkan kenangan tentangmu yang juga masih saja dengan dentumannya. Namun, apa boleh buat, hanya kopi ini satu satunya alasan untuk terus menghidupkanmu dalam tiap sore soreku.


Angel Jessica
Hadiah ulang tahun yang terlambat untuk seorang mama

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Kenalan dengan saya disini!